L A P O R A N PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU PIJAR DENGAN MENGGUNAKAN LUXMETER
L A P O R A N
EKSPERIMEN FISIKA II
PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA PADA
LAMPU PIJAR DENGAN MENGGUNAKAN LUXMETER
OLEH KELOMPOK V
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS
NUSA CENDANA
KUPANG
2013
A.
Judul :
Pengukuran Intensitas Cahaya Pada Lampu
Pijar Dengan Menggunakan Luxmeter.
B.
Tujuan :
1.
Untuk mengetahui cara penggunaan
Luxmeter.
2.
Mengetahui intensitas cahaya pada lampu pijar dengan
menggunakan luxmeter.
3.
Untuk dapat menganalisa data hasil pengukuran.
C.
Dasar Teori
Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang
berbeda-beda dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi terhadap
kemampuan manusia. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan
mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerjanya mendukug. Salah satunya
adalah penerangan yang baik. Di beberapa tempat kerja
telah membuktikan bahwa penerangan
memberikan dampak positif seperti peningkatan produksi yang
maksimal, tersedianya barang dan jasa, serta perluasan
lingkungan kerja.
Cahaya bisa dikatakan sebagai suatu
bagian yang mutlak dari kehidupan manisia. Untuk mendukung teknik pencahayaan
buatan yang benar, tentu saja perlu diketahui seberapa besar intensitas cahaya
tersebut dibutuhkan pada suatu tempat. Maka untuk mengetahui seberapa besar
intensitas cahaya tersebut dibutuhkan suatu alat ukur yang dapat digunakan
untuk mengukur besarnya cahaya dalam satuan lux (candela) yaitu Luxmeter.
Luxmeter adalah alat yang digunakan
untuk mengukur besar intensitas cahaya pada suatu tempat. Besarnya intensitas
cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan
penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besar intensitas cahaya ini maka
diperlukan suatu sengsor yang cukup peka dan linear terhadap cahaya. Sehingga
cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah
tampilan digital ataupun non digital.
Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat
yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat.
Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya
manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya
intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier
terhadap cahaya.Sehingga cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukurdan ditampilkan
pada sebuah tampilan digital.
Lux meter digunakan untuk
mengukur tingkat iluminasi. Hampir semua lux meter terdiri dari rangka, sebuah
sensor dengan sel foto, dan layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya.
Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto
menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang
dihasilkan lebih besar. Kunci untuk mengingat tentang cahaya adalah cahaya
selalu membuat beberapa jenis perbedaan warna pada panjang gelombang yang
berbeda. Oleh karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua panjang
gelombang.
Standar warna dapat dijadikan referensi
sebagai suhu warna dan dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar suhu warna
untuk kalibrasi dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang
lebih kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu menyala
pada suhu warna yang berbeda. Pembacaan lux meter akan berbeda, tergantung
variasi sumber cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama. Hal ini
menjadikan, beberapa cahaya terlihat lebih tajam atau lebih lembut dari pada
yang lain.
Gambar :
Lux Meter
1.
Pengertian Luxmeter
Lux
meter adalah alat untuk mengkur tingkat pencahayaan ruangan. Dengan alat ini,
kita dapat mencegah pemborosan ketika akan memilih lampu. Dengan alat ini pula
kita memiliki alasan yang tepat untuk mengganti lampu yang terlalu terang atau
terlalu redup. Lux adalah terminologi untuk menyatakan jumlah sinar yang
diterima oleh sebuah objek seluas 3 kaki persegi pada jarak 1 yard, oleh sebuah
sumber sinar dengan daya 1 watt.
2. Kegunaan dan Cara Kerja Luxmeter
Lux meter digunakan untuk mengukur
kuat penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat
ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat
ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor
tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya. Cahaya
akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi
arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan
pun semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini
adalah photo diode. Sensor ini termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic.
Sensor cahaya atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah
tertentu. Kemudian dari hasil dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan
pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk
pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang
berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna
yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan
yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari
efek panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode.
Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca
pada layar panel LCD (liquid Crystal digital) yang format pembacaannya pun
memakai format digital. Format digital sendiri didalam penampilannya menyerupai
angka 8 yang terputus-putus. LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan
molekul asimetrik dalam cairan organic transparan dan orientasi molekul diatur
dengan medan listrik eksternal.
Cara
kerja yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya dengan menggunakan Lux
meter adalah dengan memastikan pada layar panel berangka 0.kemudian mengarahkan
sensor kearah cahaya matahari,kemudian memencet tombol range pada lux meter,dan
apabila pada layar panel ring A terdapat angka maka langsung menuju ring B dan
seterusnya, kemudian mencatat hasil.
D.
Alat dan Bahan
Ø Lux Meter
Ø Kabel
Ø Tang pemotong
Ø Lampu Pijar 10 Watt
Ø Lampu Pijar 16 Watt
Ø Lampu Pijar 18 Watt
Ø Lampu Pijar 100 Watt
E.
Langkah-langkah Kerja
1. Blok diagram system pengukuran
|
→
|
|
2. Prosedur Pengukuran
Ø Dihubungkan lampu pijar ke sumber
tegangan kemudian ukur intensitas cahayanya menggunakan Lux Meter.
Ø Dicatat hasilnya secara tepat.
F. Hasil Pengukuran
1. Tabel
hasil pengukuran antara daya dan intensitas cahaya.
No.
|
Lampu Pijar
|
Intensitas
Cahaya
|
1.
|
10 watt
|
20 Cd
|
2.
|
16 watt
|
40 Cd
|
3.
|
100 watt
|
100 Cd
|
2. Tabel
hasil pengukuran antara daya, intensitas cahaya dan jarak.
No.
|
Lampu Pijar
|
Jarak
|
Intensitas
Cahaya
|
1.
|
18 Watt
|
10 cm
|
2800 Cd
|
20 cm
|
1600 Cd
|
||
40 cm
|
800 Cd
|
G.
Pembahasan
Pengukuran intensitas pencahayaan ini memakai alat
Luxmeter yang hasilnya dapat langsung dibaca. Alat ini mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan
untuk menggerakan jarum skala. Untuk alat digital, energi listrik diubah
menjadi angka yang dapat dibaca pada layar monitor. Lux Meter merupakan alat
yang dapat digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan
atau tempat tertentu.
Berdasarkan data pengukuran dengan menggunakan Lux
Meter di atas maka dapat diketahui hubungan antara besar daya suatu lampu pijar
terhadap kuat intensitas cahaya dan
jarak antara lampu pijar ke sensor Lux Meter. Berikut ini adalah grafik
hubungan antara kuat intensitas cahaya
terhadap jarak antar sensor Lux Meter dan lampu pijar pada lampu pijar yang
mempunyai daya 18 watt.
I (Cd)
|
x (cm)
|
Gambar : Grafik hubungan antara Intensitas (Cd)
dengan jarak (cm) pada lampu pijar dengan daya sebesar 18 Watt
Berdasarkan grafik diatas maka semakin jauh jarak
antara sumber cahaya ke sensor Lux Meter maka akan semakin kecil nilai yang
ditunjukan oleh Lux Meter tersbut. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya
maka nilai intensitas akan semakin berkurang.
Pengukuran intensitas cahaya pada lampu pijar
betujuan untuk mengetahui kualitas penerangan lampu pijar yang terdapat pada
suatu tempat yang gelap yang kualitas penerangannya msih layak digunakan atau
tidak. Ada juga faktor yang mempengaruhi besar kecilnya intensitas cahaya pada
lampu pijar yaitu ada kemungkinan
debu atau kotoran
yang terdapat pada bola lampu akibat sudah terlalu lama digunakan. Adapun faktor lain yaitu
penggunaan dinding dan pemilihan warna yang kurang tepat dalam suatu ruanagn
yang dapat mambuat peneranagan tidak maksimal. Menurut Birren
(1982) menyatakan bahwa warna terang
memantulkan lebih banyak cahaya daripada warna gelap.
H. Kesimpulan
Dari eksperimen diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Cara kerja yang digunakan untuk mengukur
intensitas cahaya dengan menggunakan Lux meter adalah dengan memastikan pada
layar panel berangka 0.kemudian mengarahkan sensor kearah cahaya
matahari,kemudian memencet tombol range pada lux meter,dan apabila pada layar
panel ring A terdapat angka maka langsung menuju ring B dan seterusnya,
kemudian mencatat hasil.
2. Intensitas
cahaya pada lampu pinjar berfariasi, tergantung dari daya yang digunakan dan
jarak pengukuran antara sensor Lux Meter dengan lampu pijar.
3. Berdasarkan
analisis data diatas maka semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor Lux
Meter maka akan semakin kecil nilai yang ditunjukan oleh Lux Meter tersbut. Ini
membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka nilai intensitas akan semakin
berkurang.
Daftar
Pustaka
Ø http:luxmeter.wpd
Ø http:eksperimen dengan luxmeter/ /.htm
Ø file:/luxmeter/LSD.html
Ø file:/save sun personal uv meter.htm
Ø http: /cara kerja luxmeter « Wong168's
Blog.ht
Tidak ada komentar
Posting Komentar